Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (4/1/2017) seiring dengan penguatan dolar AS dan pelemahan harga minyak mentah.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memaparkan jelang rilis notulensi FOMC meeting di Kamis dini hari, ISM manufacturing AS diumumkan naik semalam sehingga mengembalikan tekanan naik terhadap indeks dolar walaupun imbal hasil US Treasury masih stabil di kisaran 2,4% untuk tenor yang 10 tahun.
Adapun, harga minyak anjlok menyusul data produksi OPEC Desember 2016 yang belum turun signifikan. Selain PMI manufacturing Jepang pagi ini, estimasi inflasi Zona Euro ditunggu sore nanti, diperkirakan naik ke 1% YoY.
Sementara itu, rupiahmasih stabil di tengah penguatan dolar terhadap kurs di Asia pada perdagangan Selasa. Walaupun inflasi diumumkan turun, ekspektasi di 2017 secara umum masih tinggi.
Angka PMI manufacturing yang memburuk serta realisasi belanja negara yang di bawah 90% memberikan petunjuk bahwa pertumbuhan PDB di kuartal IV/2016 tidak akan lebih baik.
“Sentimen pelemahan rupiah bisa bertahan hari ini melihat penguatan dolar dan pelemahan harga minyak mentah,” katanya dalam riset.