Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (14/12/2016), di tengah keyakinan pasar terhadap rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini.
Indeks MSCI Asia Pacific pagi ini menguat 0,2% pada pukul 09.20 waktu Tokyo, didorong oleh saham sektor kesehatan dan utilitas.
Rencana The Fed terhadap kebijakan moneter yang lebih ketat telah tertunda sepanjang tahun 2016 karena didera berbagai peristiwa ekonomi, seperti ketidakstabilan di pasar Cina, Brexit, serta terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.
The Fed hampir dipastikan meningkatkan suku bunga acuan setelah fokus bank sentral bergeser kembali ke pemerintah, menyusul rencana pelonggaran fiskal oleh presiden terpilih Donald Trump untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Setelah pertemuan the Fed Rabu ini, investor melihat peluang tambahan kenaikan tarif dari Fed pada bulan Juni, futures menunjukkan.
"Menjelang pergantian tahun bursa dan The Fed bergerak pada nada yang sama," kata Chris Weston, kepala analis pasar IG Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
"Sentimen optimis baru-baru ini khususnya di bursa global bukan hanya karena 'Trumponomics' yang dapat meningkatkan inflasi dan pertumbuhan, tapi kami benar-benar melihat peningkatan aliran data ekonomi di banyak negara maju," lanjutnya.
Di antara bursa regional, indeks Topix Jepang berfluktuasi di sekitar level tertinggi tahun ini, sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,7%, indeks Kospi Korsel naik 0,3%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%.