Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara telah tertekan dalam lima hari perdagangan, yaitu mulai 1-7 Desember 2016..
Harga Batu bara kontrak Januari pada penutupan perdagangan Rabu (7/12/2016) di bursa Ice Futures Europe Commodities anjlok 2,82% ke US$69/MT.
Harga batu bara tertekan reli harga minyak mentah yang didorong kesepakatan OPEC terkait pemangkasan produksi yang akan mulai diberlakukan pada Januari 2017.
Kesepakatan terjadi pada 30 November, dan mendorong WTI ke atas level US$50/barel. Meski kemudian kembali ke bawah level 50, setelah produksi AS meningkat. Demikian juga Rusia.
Harga batu bara telah anjlok dalam lima hari perdagangan, sehingga harga kembali ke level di bawah 70.
Terakhir harga batu bara berada di bawah 70 pada 11 Oktober November 2016, yaitu bertengger di angka 69,3.
Sementara itu pada perdagangan Rabu, harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari turun 2,3% atau US$1,16 ke posisi US$49,77 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak Brent untuk pengiriman Februari turun 93 sen atau 1,7% ke US$53 di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Berdasarkan Badan Administrasi Energi AS, stok minyak mentah di Cushing, yang merupakan titik pengiriman untuk WTI dan pusat penyimpanan minyak terbesar AS, naik 3,78 juta barel pekan lalu ke 65,3 juta barel.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/MT |
7 Desember
| 69,00 (-2,82%) |
6 Desember | 71,00 (-6,52%) |
5 Desember | 75,95 (-2,57%)
|
*Kontrak Januari 2017
Sumber: Bloomberg