Bisnis.com, JAKARTA— Hingga September 2016, PT Elnusa Tbk. (ELSA) sudah mengantongi kontrak jasa hulu mingas hingga US$388 juta yang digarap hingga beberapa tahun ke depan.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan Jumat (25/11/2016), perseroan mengumumkan bahwa hingga September 2016, Elnusa sudah mengantongi keseluruhan nilai kontrak jasa hulu migas sebesar US$388 juta yang digarap hingga beberapa tahun mendatang.
Dari nilai tersebut, kontrak baru yang diperoleh pada tahun ini sebesar US$77 juta dengan kontrak jasa operation maintenance menjadi kontributor utama sebesar 57%. Adapun, jasa seismik darat tahun ini memiliki performa yang baik dengan tumbuh sebesar 8% dari proyek 3D seismik di Jawa Barat yang sudah hampir rampung dikerjakan.
“Untuk tahun depan Elnusa juga telah siap untuk melakukan pekerjaan seismik di beberapa daerah, di antaranya Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan,” papar manajemen perseroan dalam keterangan resmi.
Perseroan memaparkan jasa seismik laut yang dalam beberapa tahun ke belakang tidak aktif, kini sudah siap kembali beroperasi melalui investasi teranyar Elnusa yaitu kapal seismik “ELSA Regent”, salah satunya adalah proyek seismik 2D di Laut Jawa.
Elnusa optimistis melihat peluang yang luar biasa untuk mengembangkan seismik laut Indonesia, mengingat masih banyak cadangan migas nasional di laut dalam yang dapat digarap secara optimal. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk memprioritaskan kapasitas nasional mengingat hanya sedikit perusahaan nasional yang memiliki kompetensi di bidang jasa seismik laut dan hanya segelintir kapal seismik berbendera Indonesia yang berkarya di laut Indonesia.
Selain bisnis existing, tahun ini Elnusa juga sudah mulai menjajaki beberapa peluang bisnis baru di antaranya pengembangan bisnis monetisasi flare gas atau gas suar bakar. Salah satu solusi dan jasa yang dapat disediakan oleh Elnusa adalah solusi untuk memproses flare gas tersebut menjadi listrik menggunakan gas engine generator set berbahan bakar flare gas.