Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (14/11/2016) berpeluang melemah kembali sehingga investor diminta untuk mewaspdainya.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan bursa AS mayoritas menguat pada Jumat lalu, masih dipengaruhi oleh ekspektasi kebijakan Presiden Trump yang akan memotong pajak dan mengeluarkan dana untuk perbaikan infrastruktur.
Dari data ekonomi, angka consumer sentiment tercatat melebihi ekspektasi seiring membaiknya ekspektasi terhadap pasar tenaga kerja. Sementara itu, sejumlah mata uang dan indeks saham negara berkembang melemah pada Jumat lalu seiring ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif.
Hal tersebut menyusul terpilihnya Trump sebagai presiden, dimana beliau merencanakan kebijakan fiskal yang dinilai lebih pro-growth sehingga akan semakin memicu inflasi di negara itu.
Selain itu, rencana Trump untuk me-review kebijakan perdagangan bebas juga menimbulkan ketidakpastian. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik juga akan berdampak positif dalam jangka panjang bagi negara-negara berkembang.
“Hari ini, potensi pelemahan rupiah dan IHSG masih ada. Dapat dilakukan buy on weakness setelah tekanan jual mereda,” papar riset tersebut.
Highlights
- PTPP : Bakal investasi metro kapsul
- WIKA : Wika gedung naikan target perolehan dana
- SMCB : Resmikan terminal semen di Lampung untuk perkuat jaringan
- WSBP : Bangun dua pabrik baru Rp1.1tn
- BBCA : Crossing Rp177 triliun
- KAEF : Akan tambah 17 Laboratorium Klinik
- Perbankan: Bunga kartu kredit diturunkan
- Telekomunikasi: Uji publik revisi PP segera digelar
- Plantation: Penguatan sampai awal 2017