Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSEI Luncurkan SID untuk 104.091 Investor SBN dan Surat Berharga BI

Kustodian Sentral Efek Indonesia telah mengidentifikasi 104.091 investor yang memiliki surat berharga negara dan surat berharga Bank Indonesia melalui penerbitan single investor identification (SID).
Kustodian Sentral Efek Indonesia menggunakan SID/ksei
Kustodian Sentral Efek Indonesia menggunakan SID/ksei

Bisnis.com, JAKARTA - Kustodian Sentral Efek Indonesia telah mengidentifikasi 104.091 investor yang memiliki surat berharga negara dan surat berharga Bank Indonesia melalui penerbitan single investor identification (SID).

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menuturkan, SID telah diterapkan di pasar modal Indonesia sejak 2009. SID awalnya hanya ditujukan untuk investor saham. Pada Agustus 2016, SID diperluas penggunannya sebagai identifikasi tunggal bagi investor reksa dana.

"Sekarang penerapan SID diperluas lagi untuk pemilik SBN dan surat berharga BI. Jadi basis data investor yang tercatat di KSEI semakin lengkap," ujarnya di Gedung BEI, Jumat (11/11/2016).

Friderica memaparkan, sampai dengan 7 November 2016, jumlah investor SBN dan surat berharga BI yang telah memiliki SID mencapai 104.091 nasabah. Rinciannya, sebanyak 92.252 investor domestik dan 11.839 investor asing.

Apabila diakumulasikan dengan data SID saham dan reksa dana, total pemilik SID produk-produk pasar modal Indonesia mencapai 858.160 investor. Dengan jumlah tersebut, total pemegang SID melonjak sebesar 50%.

Penerapan SID, lanjut Friderica, menguntungkan investor dari sisi transparansi kepemilikan efek, keamanan, konsolidasi, dan integrasi data.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menuturkan, penerapan SID untuk investor SBN dan surat berharga BI merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur di sektor pasar modal.

"SID sangat besar manfaatnya. Ini sinergi antara pemerintah OJK, SRO, dan pelaku pasar lainnya untuk mengembangkan pasar obligasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper