Bisnis.com, JAKARTA - Setelah restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) milik Grup Bakrie direstui, saham BUMI meroket ke level tertinggi sejak dua tahun silam.
Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) Dileep Srivastava menuturkan saham perseroan melompat ke level tertinggi sejak 24 Maret 2014.
"Saham BUMI ditutup ke level tertinggi sejak Maret 2014," kata dia kepada Bisnis.com, Kamis (10/11/2016).
Pada perdagangan Kamis (10/11/2016), saham BUMI ditutup pada level tertinggi sejak Maret 2014. Saham BUMI menguat 9,66% sebesar 28 poin ke level Rp318 per lembar dan telah melesat 536% dari angka terendah Rp50 per lembar.
Tercatat, saaham BUMI diperdagangkan sebanyak 2,15 miliar lembar. Kapitalisasi saham BUMI mencapai Rp11,35 triliun dengan pergerakan selama setahun pada level Rp50 per lembar hingga Rp318 per lembar.
Saham BUMI telah naik hampir tiga kali lipat sejak awal tahun di level Rp80 per lembar. Lonjakan saham BUMI tercatat dilakukan oleh PT Daewoo Securities Indonesia dengan pembelian 3,5 juta lot senilai Rp109,6 miliar pada harga rerata Rp309,1 per saham.
Hari ini, Kamis (10/11/2016), manajemen BUMI melaporkan hasil voting restrukturisasi utang. Voting dilakukan pada 9 November 2016 dengan menghasilkan perdamaian antara kreditur dan perseroan.
Kreditur separatis yang sepakat mencapai 98 pihak dengan tagihan Rp47,72 triliun sebesar 99,84%. Sedeangkan, sebanyak 142 kreditur konkruen setuju dengan tagihan Rp39,26 triliun atau 100%.
Sebaliknya, terdapat 2 kreditor separatis tidak setuju dengan tagihan Rp26,65 miliar setara 0,055%. Hanya 1 kreditur separatis yang abstain dengan tagihan Rp48,45 miliar.
Rencana perdamaian tersebut telah disetujui dan berubah status menjadi perjanjian perdamaian. Kemudian, pengadilan akan menghomologasi dan memberikan putusan pengesahan pada sidang 28 November 2016.