Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menantikan hasil pemungutan suara terkait restrukturisasi utang Rp135,78 triliun. Akahkan BUMI pailit akibat tidak menemukan kesepakatan perdamaian?
Voting atas rencana perdamaian utang dengan kreditor akan diadakan pada Rabu, 9 November 2016 pada pukul 10.00 WIB di Pengadilan Niaga, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Senior Market & Technical Analyst PT Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien, secara terpisah menilai pemungutan suara kreditur terhadap restrukturisasi utang BUMI diproyeksi bakal berhasil. Kreditor diperkirakan tidak mengharapkan BUMI dipailitkan.
"Tinggal harga debt to equity swap-nya berapa? Kemarin itu Rp925 per lembar sampai Rp950 per lembar. Itu yang dicari oleh investor ritel," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (8/11/2016).
Dia menilai, kreditur tidak memiliki banyak pilihan. Mau tak mau, kreditur harus menyepakati proposal perdamaian yang diajukan manajemen BUMI. Mimimal, kreditur tidak menyepakati tukar guling saham di bawah harga Rp200-Rp300 per lembar.
Sejak bergulir informasi debt to equity swap, kata dia, pergerakan harga saham BUMI sangat dramatis. Bahkan, saham BUMI berkali-kali menjadi top gainers dengan volume paling banyak ditransaksikan.
Secara teknikal, Heldy menilai harga debt to equity swap berada pada kisaran Rp290 per lembar. Namun, secara fundamental pada 2015, harga wajar saham BUMI berada pada level Rp400-Rp500 per lembar.
"Nilai wajarnya seharusnya tukar guling saham BUMI di area itu. Mau tidak mau, BUMI menyetujui proposal kreditor," tuturnya.
Secara teoritis, kata dia, kreditur yang mendapatkan penukaran saham BUMI akan menunggu hingga harga kesepakatan debt to equity swap demi mengantongi keuntungan. Namun, tentu akan bergantung pada supply and demand saham BUMI di bursa.
Berdasarkan dokumen resmi Tim Pengurus PT Bumi Resources Tbk., yang diterima Bisnis, menyebutkan bahwa jumlah kreditur yang mengajukan tagihan sebanyak 207 pihak dengan nilai Rp135,78 triliun.
Kreditur kongkruen sebanyak 146 pihak dengan nilai Rp82,92 triliun. Sedangkan, kreditur separatis sebanyak 61 pihak dengan nilai Rp52,85 triliun.
Isi rencana perdamaian antara lain adanya debt to equity conversion yaitu sebagian utang kreditur perseroan diusulkan untuk menjadi saham dalam perseroan dengan harga Rp926,16 per lembar.
Emiten bersandi saham BUMI tersebut juga telah sepakat untuk melakukan rencana rights issue terkait hal tersebut paling lambat 30 Juni 2017.
Berdasarkan hasil rapat kreditur, yang terdiri dari China Investment Corporation Limited (CIC), Trustee Bondholder, dan Trustee Noteholder, bersama tim pengurus, sebanyak 80% kreditur telah setuju.
Pada perdagangan Selasa (8/11/2016), saham BUMI ditutup terkoreksi 0,72% sebesar 2 poin ke level Rp276 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp10,1 triliun. Saham BUMI telah meroket 452% dari level terendah Rp50 per lembar.
Direktur & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava menuturkan bahwa perseroan tengah dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Batas waktu PKPU diperpanjang menjadi 9-10 November dari 27 Oktober 2016.
"Kami tidak bisa memberikan pandangan atau komentar sampai proses ini berakhir," katanya melalui pesan singkat kepada Bisnis.com.
Menurut dia, voting kreditur atas komposisi kesepakatan dari debt to equity swap dijadwalkan oleh PKPU pada 9 November 2016. Setelah pengadilan meresmikan keputusan PKPU itu pada 28 November mendatang, manajemen BUMI baru akan memberikan keterangan resmi kepada otoritas pasar modal.