Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menuju level penutupan terendah dalam tujuh pekan menyusul aksi jual dan investor yang menghindari aset berisiko menjelang pemilihan presiden AS pekan depan.
Indeks MSCI Asia Pacific Index turun 1% pada 07:06 waktu London (13.06 WIB), dengan lebih dari dua kali lebih banyak saham yang melemah dibandingkan yang menduat.
Sementara itu, indeks Topix merosot 1,6% setelah perdagangan dibuka kembali di Jepang pasca libur pada hari Kamis.
Seperti dilansir Bloomberg, saham global menutup level mingguan terburuk mereka sejak menjelang referendum Brexit setelah jajak pendapat menunjukkan keunggulan calon presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton, berkurang sebelum piplres pada 8 November mendatang.
Sementara itu, bursa saham AS merosot pada perdagangan kemarin setelah jajak pendapat New York Times / CBS menunjukkan Clinton unggul 45% dibandingkan Trump yang hanya mencapai 42%, turun dari keunggulan sembilan poin dalam jajak pendapat yang sama pada pertengahan Oktober.
Jajak pendapat Washington Post / ABC News juga menunjukkan dominasi Clinton mulai berkurang terhadap Trump sejak pekan lalu.
"Investor masih dalam suasana hati yang sangat berhati-hati menjelang pemilu AS," kata Alex Wong dari Ample Capital seperti dikutip Bloomberg
"Orang-orang mengurangi eksposur mereka karena mereka takut jika Trump menang. Ini masih menjadi kemungkinan tetapi bukan kemungkinan besar," lanjutnya.