Bisnis.com, JAKARTA--Aksi unjuk rasa yang akan digelar akhir pekan diproyeksi tidak akan berdampak ke lantai bursa. Investor pasar modal Indonesia tetap bergeming meskipun ada demonstrasi besar di Ibukota.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menilai dampak unjuk rasa terhadap Indeks harga saham gabungan (IHSG) paling besar jika terjadi kerusuhan.
IHSG diproyeksi terkoreksi bila demonstrasi berakhir ricuh."Kalau demonstrasi kondusif, IHSG bakal hijau saat penutupan. Investor sudah kebal dengan aksi demo," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (3/11/2016).
Aksi unjuk rasa yang digelar akhir pekan, sambungnya, tidak berdampak besar dalam kebijakan pemerintah, khususnya bidang ekonomi. Lantaran, unjuk rasa ditujukkan kepada Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (3/11/2016), IHSG ditutup di zona merah dengan koreksi 1,4% sebesar 75,95 poin ke level 5.329,50. IHSG meninggalkan level 5.400 dengan penutupan di level terendah harian.
Meski terkoreksi, investor asing masih membukukan aksi beli bersih Rp170,2 miliar dengan capaian net buy Rp33,08 triliun sepanjang tahun berjalan.
Tidak lagi jawara dunia, IHSG yang naik 16,04% year-to-date digusur bursa Thailand dengan lonjakan 16,16%.