Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demo 4 November, Analis Bursa: Tak ada Panic Selling di Bursa Saham

Aksi demo yang rencananya berlangsung besok (4 November), tidak mempengaruhi transaksi saham pada perdagangan hari ini, Kamis (3/11/2016).
Demo 4 November tak pengaruhi transaksi bursa saham./.Bisnis-Abdullah Azzam
Demo 4 November tak pengaruhi transaksi bursa saham./.Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA- Aksi demo yang rencananya berlangsung besok (4 November 2016), dinilai tidak mempengaruhi transaksi saham pada perdagangan hari ini, Kamis (3/11/2016).

“Tidak ada panic selling. Kondisinya (pasar saham seperti) biasanya," kata Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia saat dihubungi hari ini, Kamis (3/11/2016).

Terbukti, ujarnya, terjadi volume transaksi sebesar Rp4,5 miliar dengan  frekuensi 148 kali.

“(Memang) tak terlalu ramai, dan posisi net sell Rp238 miliar pada pk. 11.44 WIB,” kata Octavianus.

Dia mengemukakan pelemahan IHSG di kisaran 0,4%, juga menjadi salah sartu bukti jika tidak terjadi panic selling.

“Minus 0,4% tak terlalu besar. Seperti koreki biasa. Bukan panic selling (misal) karena besok demo,” kata Octavianus.

Panic selling salah satunya dipicu adanya kekhawtiran atau ketakutan pasar. Namun hal itu tidak terjadi saat ini.

Octavianus mengatakan pelemahan bursa di akhir sesi I perdagangan hari ini, masih menindaklanjuti gerak di zona merah yang sudah terjadi sejak 1 November 2016.

“Market sudah sejak 17 Oktober, sideways. (IHSG) naik turun. Turun sudah tiga hari lalu. (Hari ini) follow up profit taking yang sudah (terjadi) sejak 1 November. Tanggal 1 sudah merah. (Kalau tanggal) 3 minus, (itu follow up),” kata Octavianus.

Pada hari ini, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menilai tuntutan demonstran agar Presiden Joko Widodo memenjarakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama atas apa yang disebut kasus penistaan agama adalah tidak tepat.

"Sebetulnya tuntutan agar Bapak Presiden menyampaikan pernyataan terbuka mendukung proses hukum (kasus Ahok) sudah disampaikan kemarin. Lalu demonstran juga mengajukan tuntutan kedua agar penjarakan Ahok. Kalau itu dilakukan, tidak mungkin," kata Tito pada Apel Kesiapsiagaan Tahap Kampanye Dalam Rangka Pilkada Serentak 2017 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (2/11/2016) seperti dikutip bisnis.com.

Menurut dia, Presiden adalah pimpinan lembaga eksekutif sedangkan penanganan kasus hukum Ahok adalah kewenangan yudikatif.

Jika Presiden terlibat dalam penanganan kasus hukum maka itu sudah dianggap intervensi yang tidak dibenarkan dalam undang-undang.

"Pak Presiden adalah pimpinan eksekutif, bukan yudikatif. Sementara, teknis hukum dan domain (proses hukum kasus Ahok) dari yudikatif. Jadi kalau ada yang menuntut presiden memenjarakan Ahok, itu membuat presiden salah dalam intervensi teknis hukum. Jadi sebetulnya tak perlu lagi demo ke Istana (Presiden)," tegas Tito.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menyatakan mendukung penegakan hukum terhadap Ahok dan tidak akan mengintervensi kasus Ahok.

Hal itu diungkapkan Presiden saat menerima kunjungan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan PB Nahdlatul Ulama di Istana Kepresidenan, kemarin.

Bareskrim hingga kini masih menyelidiki kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki dengan setidaknya 15 orang saksi telah dimintai keterangan, termasuk beberapa orang saksi ahli.

Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan gelar perkara kasus ini akan dilakukan bila Bareskrim telah memeriksa 10 saksi ahli yang berasal dari MUI, ahli tafsir, ahli hukum pidana dan ahli bahasa.

Beberapa ormas Islam berencana mengerahkan massa dari berbagai daerah untuk mengadakan unjuk rasa menuntut adanya tindakan hukum terhadap Basuki.

Octavianus mengatakan pelemahan bursa di akhir sesi I perdagangan hari ini, masih menindaklanjuti gerak di zona merah yang sudah terjadi sejak 1 November 2016.

“Market sudah sejak 17 Oktober, sideways. (IHSG) naik turun. Turun sudah tiga hari lalu. (Hari ini) follow up profit taking yang sudah (terjadi) sejak 1 November. Tanggal 1 sudah merah. (Kalau tanggal) 3 minus, (itu follow up),” kata Octavianus.

 

Pergerakan IHSG

 

3 November

(akhir sesi I)

5,384,68  

(-0,38%)

2 November

5.405,46

(-0,19%)

1 November

5.416,01

(-0,12%)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg, 2016

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper