Bisnis.com, JAKARTA--Konversi utang terhadap saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) disepakati senilai Rp950,13 per lembar, seiring setujunya kreditur separatis.
Direktur & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava menuturkan restrukturisasi utang BUMI melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) bakal positif bagi perseroan.
Dileep tidak menampik informasi yang menyebut konversi utang menjadi saham bernilai Rp950,13 per lembar. Sebelumya, konversi diproyeksi mencapai Rp1.034 per lembar.
"Kami akan mengumumkan nilai dengan tepat sesuai permintaan dalam proses PKPU," tuturnya kepada Bisnis.com akhhir pekan lalu.
Grup Bakrie menjadi bahan pembicaraan oleh para pelaku pasar. Saham-saham Grup Bakrie akhir pekan di zona merah setelah beberapa waktu lalu meroket tajam.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan akhir pekan, Jumat (28/10/2016), dua saham emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melemah.
Saham BUMI ditutup turun 9,52% sebesar 18 poin ke level Rp171 per lembar saham dengan total transaksi 1,81 miliar lembar. Saham BUMI sempat meroket 332% dari level terendahnya Rp50 per lembar ke level Rp216 per lembar.
Imbal hasil saham BUMI sejak awal tahun telah mencapai 242%. Kapitalisasi saham emiten batu bara itu tercatat senilai Rp6,26 triliun.
Setali tiga uang, saham anak usaha BUMI, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga melemah. Saham BRMS merosot 9,64% sebesar 8 poin ke level Rp75 per lembar dengan transaksi 1,28 miliar lembar.
Saham BRMS sempat menguat 118% menyentuh level tertinggi Rp109 per lembar dari angka terndah Rp50 per lembar. Return saham BRMS mencapai 50% year-to-date dengan kapitalisasi pasar Rp1,91 triliun.
Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi PT Bursa Efek Indonesia, menuturkan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga dan aktivitas saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) atas saham BRMS, bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Tim pengurus restrukturisasi utang mengklaim perdamaian Bumi Resources akan segera terwujud setelah adanya persetujuan dari sejumlah kreditur separatis.