Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang yen diperkirakan bakal semakin melemah akibat rencana Bank of Japan (BOJ) untuk mempertahankan stimulus moneter dan pengerekan suku bunga oleh Federal Reserve yang akan menguatkan nilai dolar.
Pada penutupan perdagangan Jumat (28/10/2016) mata uang yen naik 0,55 poin atau 0,52% menuju ke 104,72 per dolar AS. Dalam waktu yang sama, indeks dolar AS terkoreksi 0,55% menjadi 98,348.
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda akan menentukan kebijakan moneter terbaru pada Selasa (1/11). Dalam rencana awal, Bank Sentral secara bertahap akan menggelontorkan stimulus sejumlah 80 triliun yen, sehingga mata uang Negeri Sakura dapat melemah.
Dari sisi eksternal, penguatan dolar AS dapat melemahkan mata uang lainnya, termasuk yen. Pada Jumat (28/10), Biro Statistik Ekonomi setempat melansir Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) pad kuartal III/2016 sebesar 2,9%, naik dari triwulan sebelumnya senilai 1,4%.
Data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data yang keluar pada pekan ini merupakan PDB advance.
Penguatan data ekonomi AS pada minggu ini, termasuk indeks manufaktur dan penjualan rumah baru, membuat probabilitas pengerekan suku bunga pada Desember mencapai 73%. Federal Open Market Committee (FOMC) bakal mengadakan pertemuan pada Selasa-Rabu, 1-2 November.
Namun demikian, agenda tersebut tidak akan memberikan keputusan soal suku bunga karena jaraknya yang begitu dekat dengan masa pemilihan presiden AS pada 8 November. Gaitame.com Research Institute Ltd., menyebutkan adanya sentimen internal dan eksternal ini membuat yen dapat semakin melemah menuju 108 per dolar AS pada Desember 2016.
Takuya Kanda, senior researcher Gaitame.com, mengatakan tren bullish dolar kini semakin jelas terlihat, sedangkan yen dapat terus menurun menjelang akhir tahun ini.
"Setelah periode ketidakpastian atas Pilpres AS, pasar akan berfokus pada kenaikan suku bunga The Fed pada Desember. Dollar akan semakin kuat,sedangkan yen melemah," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (28/10/2016).