Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Kamis (27/10/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan rupiah stabil di atas Rp13.000 ketika penguatan dolar mulai kembali di Asia pada perdagangan Rabu kemarin.
Sentimen negatif muncul di tengah usaha pemerintah memperbaiki iklim investasi Indonesia ketika pejabat S&P memberi sinyal belum akan memberikan peringkat layak investasi.
Akan tetapi, tingkat kemudahan investasi versi World Bank yang naik signifikan memberikan sokongan terhadap sentimen positif domestik yang tersisa. APBN 2017 yang akhirnya disahkan mengurangi satu ketidakpastian yang ada.
Walaupun mengasumsikan pertumbuhan yang hanya 5,1%, defisit yang ditargetkan 2,41% terhadap PDB memberikan optimisme akan adanya kenaikan drastis pendapatan pemerintah di tengah agresivitas belanja infrastruktur.
“Rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini,” katanya dalam riset.
Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi tipis merespon penjualan rumah AS yang turun. Naiknya PMI services AS memberikan sedikit dukungan terhadap dollar.
Imbal hasil global terlihat mulai kembali naik walaupun harga minyak turun drastis dengan tergerusnya harapan diresmikannya pemangkasan produksi oleh OPEC dan beberapa Negara lain pad akhir bulan ini.