Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah menguat pada perdagangan Rabu (19/10/2016) seiring adanya sentimen positif dari kenaikan harga komoditas.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan rupiah menguat bersama mayoritas kurs di Asia kemarin walaupun akan kembali diuji kesolidannya pagi ini menjelang rilis PDB Tiongkok.
Kenaikan harga komoditas secara umum masih beri sentimen positif. Adapun, pemerintah juga akan menurunkan harga gas industri dan BBM di Papua yang dipastikan menaikkan beban subsidi baik langsung maupun tidak langsung. Sebenarnya, ini bisa jadi preseden negatif bagi harapan investment grade di Desember 2016 mendatang oleh S&P.
“Rupiah berpeluang tetap kuat hari ini,” katanya dalam riset.
Sementara itu, inflasi AS naik tajam ke 1,5% YoY, tetapi turunnya inflasi inti ke 2,2% YoY, membuat reaksi di pasar terbatas. Indeks dolar AS hanya naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa atau rabu pahi. Indeks dolar menguat 0,01% ke 97,895.
Sementara itu yield UST turun. Namun, hampir semua imbal hasil negara maju mengalami penurunan semalam.
"Pagi ini ditunggu pertumbuhan PDB Tiongkok, angka di bawah 6,7% YoY bisa beri sentimen negatif ke Asia," kata Rangga.