Bisnis.com, JAKARTA— Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (14/10/2016) bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.
Riset Sinarmas Sekuritas memaparkan prediksi tersebut seiring dengan naiknya volatilitas di bursa saham global. Penurunan ekspor Tiongkok yang sebesar 10% selama September, adanya kecenderungan anggota komite the FED untuk melakukan pengetatan di bulan Desember, dan penguatan drastis dolar AS terhadap mata uang Inggris Pound menjadi faktor yang menyumbang ke volatilitas global.
Pasar akan mencermati angka inflasi Tiongkok yang akan dirilis pagi ini. Selanjutnya, proyeksi defisit anggaran 2016 sebesar 2.7% dari PDB pasca tax amnesty mengkonfirmasi adanya isu funding untuk pembiayaaan infrastruktur yang direncanakan pemerintah.
Laporan kinerja Bank Negara Indonesia Kuartal III yang di atas ekpektasi memberikan imbas positif ke industri perbankannya lainnya. 12 perusahaan divonis bersalah oleh KPPU yang berkaitan dengan kartel daging ayam berdampak negatif terhadap industri poultry.
“Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.300-5.364 dengan top buy TLKM, BBNI, GGRM, dan KLBF,” papar riset tersebut.