Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham di Hong Kong terpantau kian merosot menuju level terendahnya dalam enam pekan pada perdagangan hari ini, Kamis (13/10/2016), pasca rilis data perdagangan China yang menunjukkan perlambatan.
Di sisi lain, kinerja mata uang yuan memperpanjang pelemahannya setelah rilis risalah rapat bank sentral AS Federal Reserve memacu kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga AS.
Indeks Hang Seng hari ini dibuka turun 0,46% atau 106,67 poin ke posisi 23.300,38.
Pergerakannya terus merosot 1,26% atau 294,92 poin ke level 23.112,13 pada pukul 10.39 WIB, sejalan dengan pelemahan sejumlah saham perusahaan finansial.
Sebanyak 8 saham menguat, 40 saham melemah, dan 2 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng pagi ini.
Saham Tencent Holdings Ltd. yang melandai 1,41% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Hang Seng, diikuti oleh saham AIA Group yang melemah 1,69%, HSBC Holdings PLC yang turun 1,36%, dan China Construction Bank Corp. yang melorot 1,23%.
Sementara itu, nilai tukar yuan terpantau melemah 0,12% ke 6,7273 per dolar AS pada pukul 10.48 WIB.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, data ekspor China yang lebih buruk dari ekspektasi kemungkinan meningkatkan tekanan terhadap yuan bersamaan dengan langkah pembatasan properti baru yang mengancam tingkat pertumbuhan negara tersebut.
Tingkat ekspor China turun 10% pada September dibandingkan dengan setahun sebelumnya, penurunan terbesar sejak Februari sehingga menambah tekanan pada yuan.
“Angka-angka tersebut tidak menggembirakan. Data ekspor dan impor juga tidak bagus. Terdapat alasan terhadap adanya penjualan di pasar beberapa hari terakhir,” ujar Louis Tse, Direktur VC Brokerage Ltd.
Pergerakan Indeks Hang Seng
Tanggal | Level | Perubahan |
13/10/2016 (Pk. 10.39 WIB) | 23.112,13 | -1,26% |
12/10/2016 | 23.407,05 | -0,60% |
11/10/2016 | 23.549,52 | -1,27% |
10/10/2016 | - | - |
7/10/2016 | 23.851,82 | -0,42% |
Sumber: Bloomberg