Bisnis.com, JAKARTA— Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (13/10/2016) bergerak mixed dengan kecenderungan menguat.
Riset Sinarmas Sekuritas memaparkan aksi bargain hunting setelah pasar terkoreksi seminggu ini. Secara medium term, pelaku pasar global masih akan bersikap wait and see karena ketidakpastian terhadap hasil pemilu AS di bulan November ini dan juga ekspektasi the Fed akan menaikkan suku bunga Desember ini.
Berita acara dari pertemuan the Fed bulan September lalu memberikan indikasi bahwa anggota-anggota the Fed mulai mengambil sikap hawkish karena khawatir terhadap kredibilitas the Fed dan juga kemungkinan inflasi yang meledak. Kenaikkan suku bunga LIBOR karena adanya reformasi di industri money market akan menambah beban terhadap debtor dalam dolar AS.
Selanjutnya, pelaku pasar domestik akan fokus terhadap laporan kinerja kerja selama kuartal III yang akan mulai dirilis minggu ini dan juga stimulus ekonomi jilid XIV yang kemungkinan berkaitan dengan industri E-commerce.
Selain itu, pasar juga menanti berita tentang kenaikan rating S&P menjadi investment grade yang berpeluang memberikan sentimen positif terhadap pasar obligasi maupun saham.
“Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.350-5.395 dengan top buy saham WSKT, LPKR, ADRO, dan BJBR,” katanya dalam riset.