Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Proyeksi Emisi Sukuk Negara Capai US$28 Miliar

Nilai emisi sukuk negara secara global diproyeksi mencapai US$28 miliar pada 2016 didorong penerbitan secara rutin oleh Malaysia dan Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA-- Nilai emisi sukuk negara secara global diproyeksi mencapai US$28 miliar pada 2016 didorong penerbitan secara rutin oleh Malaysia dan Indonesia.

Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investor Service memaparkan Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang rutin menerbitkan surat utang syariah atau Sukuk. Di sisi lain, negara-negara Timur Tengah yang cenderung memilih surat utang konvensional untuk membiayai defisit anggaran negara mereka.

Mathias Angonin, analis Moody's Investors Service, menuturkan pasokan Sukuk negara cenderung stabil seiring banyaknya rencana penerbitan sepanjang kuartal terakhir tahun ini.

"Malaysia dan Indonesia secara reguler menerbitkan Sukuk negara tenor panjang. Moody's perkirakan nilai emisi akan menyamai level historis dan mencapai US$28 miliar pada 2016," tuturnya dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (11/10).

Malaysia, lanjutnya, sudah mengembangkan pasar modal syariah yang dalam dan matang. Sementara itu, Indonesia telah menjadi negara yang paling rutin menerbitkan sukuk global di pasar internasional. Kedua negara tersebut telah memiliki basis investor.

Gabriel Torres, Vice President and Senior Credit Officer Moody's, mengatakan negara-negara Timur Tengah cenderung memilih surat utang nonsyariah untuk menutup defisit anggaran negaranya. Pasalnya, defisit anggaran negara-negara penghasil minyak mentah itu melonjak drastis seiring merosotnya harga minyak dunia.

"Penerbitan sukuk didukung oleh negara-negara yang telah rutin terbitkan Sukuk, seperti Indonesia, Malaysia, dan Turki. Seiring turunnya harga minyak mentah, negara-negara Timur Tengah cenderung pilih obligasi dibandingkan sukuk," ujar Torres.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, nilai outstanding sukuk negara per September 2016 mencapai Rp401,79 triliun, sedangkan sukuk korporasi tercatat sebesar Rp11,04 triliun.

Berdasarkan catatan Moody's, sepanjang tahun ini pemerintah Oman telah menerbitkan sukuk perdana dan Sharjah menerbitkan sukuk kedua. Secara umum, negara Timur Tengah yang mendominasi penerbitan sukuk negara adalah Qatar.

Di negara-negara Timur Tengah, pertumbuhan deposito bank syariah lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional. Namun, institusi keuangan kesulitan untuk mencari aset syariah dengan peringkat tinggi, termasuk sukuk negara.

Di sisi lain, negara-negara sub-sahara Afrika mulai kembali masuk ke pasar sukuk global. Dua negara yang baru saja menerbitkan instrumen sukuk negara, yakni Senegal dan Cote d'Ivoire. Sementara itu, Nigeria meningkatkan volume sukuk yang diterbitkan.

"Sukuk negara yang diterbitkan negara-negara sub-sahara Afrika sepertinya akan tetap aktif seiring langkah pemerintahnya untuk menerbitkan regulasi tentang kerangka sektor perbankan syariah ritel dan uji coba minat pasar terhadap instrumen obligasi syariah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper