Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA HONG KONG 11 OKTOBER: Isu Pembatasan Investasi Tekan Saham Properti, Hang Seng Turun 1,15%

Pergerakan bursa saham di Hong Kong terpantau tergelincir dari penguatannya pada perdagangan siang ini, Selasa (11/10/2016), seiring pelemahan saham perusahaan properti setelah sejumlah kota di China menerapkan batasan demi meredam lonjakan harga properti.
Bursa Hong Kong/Reuters
Bursa Hong Kong/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham di Hong Kong terpantau tergelincir dari penguatannya pada perdagangan siang ini, Selasa (11/10/2016), seiring pelemahan saham perusahaan properti setelah sejumlah kota di China menerapkan batasan demi meredam lonjakan harga properti.

Indeks Hang Seng hari ini dibuka menguat 0,68% atau 162,02 poin ke posisi 24.013,84.

Pergerakannya namun merosot 1,15% atau 273,59 poin ke level 23.578,23 pada pukul 11.05 WIB.

Sebanyak 4 saham menguat, 43 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng siang ini.

Saham China Resources Land Ltd. mengalami pelemahan terbesar di atas 4%, diikuti oleh saham Bank of East Asia Ltd/The yang anjlok 3,77%, Hang Lung Properties Ltd. yang drop 3,28%, dan New World Development Co. Ltd. yang jatuh 3,18%.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, saham China Resources Land Ltd. melemah ke level terendah dalam dua bulan setelah Shanghai menerapkan batasan akibat lonjakan harga rumah serta pihak regulator finansial negara tersebut diberitakan merencanakan kontrol pengetatan lebih lanjut terhadap dana yang masuk ke dalam pasar properti.

Pihak otoritas - termasuk bank sentral, China Banking Regulatory Commission, dan China Securities Regulatory Commission – disebut berencana memperketat kontrol terhadap investasi real estate serta dana yang masuk dalam transaksi tanah.

 

Pergerakan Indeks Hang Seng

Tanggal

Level

Perubahan

11/10/2016

(Pk. 11.05 WIB)

23.578,23

-1,15%

10/10/2016

-

-

7/10/2016

23.851,82

-0,42%

6/10/2016

23.952,50

+0,69%

5/10/2016

23.788,31

+0,42%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper