Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (7/10/2016) berpeluang melemah.
“Rupiah berpeluang melemah hari ini,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (7/10/2016).
Dikemukakan rupiah masih stabil di bawah 13.000, tetapi relatif terhadap kurs rekan dagang.
“Rupiah secara konsisten menguat – atau bisa dibilang kurs lain justru melemah terhadap dolar. Itu menandakan adanya faktor domesik yang sangat positif meredam ketidakpastian global,” kata Rangga.
Tetapi, ujarnya, Bank Indonesia mengatakan rupiah yang kuat terhadap kurs lain tidak baik. “Sehingga memberikan sinyal ruang penguatan rupiah yang mulai terbatas.”
Dari luar negeri, pound sterling anjlok semalam. Hal ini menunjukkan kepanikan investor terhadap rencana keluar Inggris dari Uni Eropa yang akan berlangsung lebih cepat dari perkiraan.
Diikuti oleh euro yang melemah, indeks dolar ikut menguat walaupun yen masih melemah seminggu terakhir.
“Dollar index bisa lanjut menguat jika non-farm payrolls diumumkan membaik nanti malam,” kata Rangga.
Imbal hasil US Treasury naik tajam hingga dini hari tadi.
Hari ini pasar juga menunggu angka cadangan devisa Tiongkok, yang diperkirakan turun.