Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan ditutup berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (6/9/2016). Indeks kembali ditutup menguat untuk hari ketiga.
IHSG ditutup menguat 0,28% atau 15,14 poin di level 5.372,09 pada perdagangan hari ini setelah sebelumnya juga dibuka menguat 0,11% atau 6,09 poin di 5.363,04 dan bergerak pada kisaran 5.342,56 - 5.373,21.
Dari 534 saham yang diperdagangkan, sebanyak 119 saham menguat, 183 saham melemah, dan 232 saham stagnan.
Sepanjang hari ini, IHSG terus tertekan setelah dibuka menguat.Tetapi, sesaat menjelang penutupan perdagangan, IHSG mampu berbalik menguat.
Seluruh 9 indeks sektoral IHSG ditutup menguat, dengan dorongan utama dari sektor aneka konsumer yang menguat 0,69%, diikuti oleh perdagangan yang naik 0,30% dan sektor finansial yang menguat 0,12%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup menguat 0,71% atau 3,36 poin ke 477,23.
Waterfront Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungn (IHSG) bergerak mixed pada perdagangan Selasa (6/9/2016).
Octavianus Marbun, analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya menilai pergerakan indeks yang mixed ditopang oleh sejumlah faktor. Sentimen positif berasal dari menurunnya potensi kenaikan suku bunga the Fed pada pertemuan September ini serta menguatnya minyak mentah.
Sementara itu, Bank of Japan memberikan sinyal bahwa program stimulus yang masif akan berlanjut, namun tidak ada hal yang cukup eksplisit untuk menjelaskan apa yang dilakukan itu mendorong kenaikan yen Jepang terhadap dolar AS.
Sementara itu, pasar saham di Asia Tenggara mayoritas bergerak menguat saat penutupan perdagangan IHSG. Indeks FTSE Malaysia KLCI menguat 0,71%, indeks indeks FTSE Stratis Times Singapura melonjak 1,42%, dan indeks SE Thailand menguat 0,54%. Sementara itu indeks indeks PSEi Filipina melemah 0,58%.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
KLBF | +3,20 |
UNTR | +3,24 |
INDF | +2,77 |
MNCN | +5,03 |
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
LPPF | -4,06 |
ISAT | -4,33 |
KAEF | -9,23 |
HMSP | -0,26 |
Sumber: Bloomberg.