Bisnis.com, JAKARTA -- PT Intiland Development Tbk. berniat merilis dua proyek baru di Jakarta dan Surabaya menyusul tren pemulihan penjualan properti di paruh kedua tahun ini.
Archied Noto Pradono, Direktur Investasi & Pengelolaan Modal Intiland, mengatakan dua proyek baru itu diharapkan bisa menopang target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2,5 triliun. Menurut Archied, penjualan properti mulai menampakkan gejala pemulihan seiring kebijakan amnesti pajak.
"Kami lihat momentum tax amnesty, ini akan menambah demand baru. Bunga bank juga sudah turun, kami harapkan ada darah baru juga, " jelasnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Archied menambahkan, kebijakan baru pemerintah yang menurunkan pajak penghasilan (pph) penjualan properti juga akan mendorong penjualan. Dalam beleid Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2016, pajak penghasilan untuk pengalihan hak properti di luar kategori rumah sederhana ditetapkan 2,5%, turun dari aturan semula sebesar 5%. Sementara itu, pajak untuk pengalihan hak rumah sederhana ditetapkan 1%.
Menurut Archied, proyek baru yang akan diluncurkan merupakan proyek residensial. "Kami tunggu window yang tepat [untuk meluncurkan proyek]," tukasnya. Dalam catatan Bisnis.com, dua proyek yang akan diluncurkan yakni apartemen di Kebon Melati, Jakarta Pusat dan Dharmo Harapan di Surabaya.
Berdasarkan publikasi yang diterbitkan Intiland, di Kebon Melati untuk tahap pertama Intiland akan meluncurkan dua menara apartemen berkapasitas 475 unit. Prapenjualan dari proyek ini diharapkan mencapai Rp310 miliar.
Adapun, di proyek Dharmo Harapan, Intiland akan merilis dua menara apartemen di atas lahan seluas 6,3 hektare. Intiland berharap bisa meraup prapenjualan sebearr Rp227 miliar dari proyek ini.