Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Tak Yakin Fed Rate Naik September, Logam Mulia Menguat

Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange berakhir menguat pada perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB), di saat pasar mempertimbangkan pidato Gubernur Federal Reserve AS Janet Yellen pada Jumat lalu
Emas menguat./.
Emas menguat./.

Bisnis.com, JAKARTA- Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange berakhir menguat pada perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB), di saat pasar mempertimbangkan pidato Gubernur Federal Reserve AS Janet Yellen pada Jumat lalu.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$1,2 atau 0,09% menjadi menetap di 1.327,1 dolar AS per ounce, seperti dikutip Antara, Selasa (30/8/2016).

Logam mulia mendapat dukungan karena pedagang mencerna pernyataan hawkish dari Yellen yang mengatakan akan terbuka kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan depan. Para pedagang tetap percaya Fed baru akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 pada  pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah 24% pada pertemuan September 2016, 30% pada pertemuan November 2016, dan 55% pada pertemuan Desember.

Para investor sedang menunggu rilis beberapa data utama yang kemungkinan akan menunjukkan pemikiran mereka selama pertemuan FOMC September dalam beberapa minggu mendatang.

Laporan klaim pengangguran mingguan akan keluar pada Kamis (1/9/2016) dan laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat (2/9/2016), bersama dengan data perdagangan internasional.

Logam mulia dicegah dari kenaikan lebih lanjut karena indeks dolar AS naik 0,06% persen menjadi 95,54 pada pukul 17.45 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sejumlah mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper