Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tertekan Jelang Pidato Gubernur The Fed Jannet Yellen

Harga emas mendekati level terendah dalam sebulan terakhir akibat sikap investor yang menunggu pidato Gubernur Federal Reserve pada Jumat (26/8) sebagai petunjuk kenaikan suku bunga ke depan.
Emas batangan/Reuters
Emas batangan/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas mendekati level terendah dalam sebulan terakhir akibat sikap investor yang menunggu pidato Gubernur Federal Reserve pada Jumat (26/8) sebagai petunjuk kenaikan suku bunga ke depan.

Pada perdagangan Kamis (25/8) pukul 18:18 WIB harga Gold Spot naik 0,12 poin atau 0,01% menjadi US$1.324,25 per troy ounce. Adapun emas Comex kontrak Desember 2016 merosot 2,3 poin atau 0,17% menjadi US$1.327,4 per troy ounce.

Dalam waktu yang sama, indeks dolar terkoreksi 0,13% menuju ke 94,662. Angka tersebut menunjukkan sepanjang tahun berjalan indeks dolar melemah 4,02%.

Vyanne Lai, ekonom National Australia Bank Ltd., menyampaikan reli emas telah terpangkas oleh penguatan dolar pada minggu ini. Kenaikan dolar sejalan dengan langkah investor yang cenderung bersikap menunggu pidato Gubernur The Fed Jannet Yellen pada Jumat (26/8).

Yellen akan berpidato dalam forum Jackson Hole Symposium, yakni pertemuan bank sentral sedunia pada Kamis-Sabtu (25-27/8). Dalam forum tersebut, sejumlah bank sentral bakal mengemukakan permasalahan perekonomian global dan proyeksinya.

Pekan kemarin, Presiden The Fed wilayah San Francisco John Williams menyampaikan ekonomi AS cukup kuat untuk menjamin adanya peningkatan Fed Fund Rate (FFR). Probabilitas pengerekan suku bunga pada Desember 2016 pun menguat.

Presiden The Fed wilayah New York William Dudley juga menyampaikan Paman Sam berpotensi menaikkan FFR secepatnya. Tepatnya dalam agenda Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 21-22 September 2016.

"Sejumlah pejabat The Fed sudah berkomentar terkait suku bunga. Pasar umumnya percaya pernyataan Yellen lebih hawkish," paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (25/8).

Sementara itu, kepemilikan emas di bursa yang dilacak Bloomberg naik 1,5 ton menjadi 2.033,2 ton pada Rabu (24/8).

Asia Plus Securities dalam publikasi risetnya, Kamis, memaparkan sebenarnya tidak ada faktor yang benar-benar signifikan baru-baru ini. Mayoritas investor menunggu pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen, sehingga bursa saham dan komoditas cenderung terkoreksi.

Dalam waktu dekat, emas masih sulit membalik nasib menjadi reli. Harga batu kuning diprediksi bergerak dalam rentang US$1.320-US$1.340 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper