Bisnis.com, JAKARTA- Harga emas melemah 1% selama empat pekan perdagangan terakhir, tertekan penguatan dolar Amerika Serikat.
Dolar AS menguat setelah pasar menangkap sinyal potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve pada tahun ini, dan menunggu isi pidato gubernur bank sentral AS Janet Yellen yang dinilai akan menjadi petunjuk.
Kontrak emas pengiriman Desember turun 1.2% ke US$1,329.70 per ounce
Yellen dijadwalkan menyampaikan pidatonya saat pertemuan gubernur bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, Jumat (26/8/2016) sekitar pk. 22.00 WIB.
Kenaikan suku bunga AS menguatkan dolar, dan pada akhrinya menekan emas ke level harga yang lebih rendah.
"Ini semua karena pasar menduga apa yang akan terjadi di Jackson Hole," kata analis Joni Teves seperti dikutip Reuters, Kamis (25/8/2016).
Menurut alat FedWatch CME Group, potensi kenaikan suku bunga Fed sebesar 21% di pertemuan bank sentral AS pada September. Potensi sebesar 50% pada Desember 2016.
Bank sentral AS juga memiliki pertemuan kebijakan dijadwalkan untuk November dan Desember.
"Aksi jual berlanjut, "kata Miguel Perez-Santalla, Wakil Presiden Heraeus Metal Management.