Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak Desember 2016 terpantau melemah pada perdagangan siang ini, Rabu (24/8/2016), seiring penguatan dolar AS yang telah memukul logam industri tersebut.
Harga tembaga melemah 0,28% atau 0,60 poin ke US$212 per pound pada pukul 14.24 WIB, setelah dibuka turun 0,05% atau 0,10 poin di posisi US$212,50 per pound.
Fokus pasar saat ini tertuju pada pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, yang berlangsung pekan ini demi mendapatkan petunjuk tentang langkah penaikan tingkat suku bunga acuan oleh The Fed.
Indeks dolar yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama siang ini terpantau menguat 0,04% atau 0,035 poin ke posisi 94,574 pada pukul 14.46 WIB.
Pergerakan positif greenback terhadap sebagian besar mata uang utama sejalan dengan prediksi para pedagang yang menempatkan 28% probabilitas akan penaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS tersebut pada September. Seperti diketahui, penguatan dolar mengurangi daya beli pengguna komoditas yang membeli dalam mata uang lainnya.
“Logam terus dalam pola pertahanannya pekan ini menjelang simposium FOMC di Jackson Hole,” papar ANZ dalam risetnya, seperti dilansir Reuters hari ini.
Di sisi lain, tembaga menjadi satu-satunya logam utama yang membukukan kerugian tahun ini seiring adanya peningkatan persediaan dengan jumlah tertinggi dalam hampir tujuh bulan yang menunjukkan kelebihan suplai pada pasar.
Menurut data London Metal Exchange, persediaan tembaga - yang digunakan dalam berbagai hal mulai dari kabel hingga material iPhone - naik 4,7% menjadi 240.075 metrik ton.
Hal ini menunjukkan besarnya aliran keluar (outflow) stok tembaga dari China pada bulan sebelumnya hingga Agustus.
“Peningkatan persediaan tidak pernah jadi hal yang bagus bagi pergerakan harga. Hal yang terjadi pada pertumbuhan China jelas tidak memberikan sesuatu yang baik tentang tembaga, yang kami pikir menyebabkan sedikit kelebihan suplai pada pasar saat ini,” kata Mike Dragosits, ahli strategi komoditas senior TD Securities, seperti dilansir Bloomberg hari ini.
Berbanding terbalik dengan tembaga, pergerakan harga nikel dan timah di Shanghai Futures Echange terlihat positif pada perdagangan hari ini.
Harga nikel untuk kontrak Januari 2017 ditutup naik meski tipis sebesar 0,05% atau 40 poin ke 81.130 yuan/metrik ton setelah dibuka menguat 0,22% di level 81.270.
Adapun harga timah kontrak September 2016 berakhir menguat 1,23% atau 1.500 poin ke 123.240 yuan/metrik ton setelah dibuka naik tipis 0,07% atau 90 poin di level 121.830.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak Desember 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
24/8/2016 (Pk. 14.24 WIB) | 212,00 | -0,28% |
23/8/2016 | 212,60 | -1,21% |
22/8/2016 | 215,20 | -1,17% |
19/8/2016 | 217,75 | -0,05% |
18/8/2016 | 217,85 | +0,69% |
Sumber: Bloomberg