Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak Desember 2016 terpantau menguat pada perdagangan siang ini, Kamis (18/8/2016), seiring pelemahan dolar AS setelah rilis risalah rapat The Fed pada Juli lalu menunjukkan perlunya lebih banyak data ekonomi sebelum menentukan penaikan tingkat suku bunga.
Harga tembaga menguat 1,18% atau 2,55 poin ke US$218,90 per pound pada pukul 14.54 WIB setelah dibuka dengan kenaikan 0,16% di posisi US$216,70 per pound.
Sementara indeks dolar yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,26% atau 0,246 poin ke level 94,469 pada pukul 14.58 WIB.
Seperti dilansir Reuters hari ini, para pembuat kebijakan bank sentral AS Federal Reserve sepakat membutuhkan lebih banyak data ekonomi sebelum memutuskan kenaikan suku bunganya, meski beberapa juga menginginkan diterapkannya pengetatan kebijakan dalam waktu dekat.
Pergerakan dolar melemah hari ini setelah risalah rapat tersebut menunjukkan lebih banyak jumlah anggota yang menentang penaikan suku bunga dalam waktu dekat dibandingkan dengan yang mendukung langkah itu.
Di sisi lain juga dilaporkan produksi tembaga olahan China yang naik 9,6% pada Juli dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 722.000 ton.
Sementara itu, pergerakan harga nikel dan timah di Shanghai Futures Echange melemah pada perdagangan hari ini. Harga nikel untuk kontrak Januari 2017 ditutup turun 0,16% atau 130 poin ke 81.080 yuan/metrik ton.
Harga timah kontrak September 2016 juga berakhir merosot 1,11% atau 1.370 poin ke 121.820 yuan/metrik ton setelah dibuka melemah 0,22% atau 270 poin ke level 122.920.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak Desember 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
18/8/2016 (Pk. 14.54 WIB) | 218,90 | +1,18% |
17/8/2016 | 216,35 | -0,85% |
16/8/2016 | 218,20 | +0,93% |
15/8/2016 | 216,20 | +0,49% |
12/8/2016 | 215,15 | -2,20% |
Sumber: Bloomberg