Bisnis.com, JAKARTA--Emiten subsektor perikanan PT Inti Agri Resources Tbk. menyuntik modal kepada cucu usaha PT Prima Cakrawala Abadi senilai Rp9,28 miliar untuk diversifikasi usaha bidang pengolahan daging rajungan.
Susanti Hidayat, Direktur Utama Inti Agri Resources, menuturkan penambahan modal tersebut dilakukan melalui anak usaha PT Bahari Istana Alkausar yang telah menjalin kesepakatan dengan PT Prima Cakrawala Abadi pada Jumat (12/8).
Penambahan setoran modal kepada produsen daging rajungan olahan itu disepakati sebesar Rp9,28 miliar. Dengan demikian, emiten berkode saham IIKP melalui anak usaha PT Bahari Istana Alkausar menguasai saham PT Prima Cakrawala Abadi dengan kepemilikan sebesar 65%.
"Dana untuk setoran modal itu didapatkan dari pinjaman atas entitas pengendali perseroan, yaitu PT Maxima Agro Industri," tulis Susanti dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (17/8).
IIKP menilai penyertaan modal tersebut merupakan salah satu langkah untuk melakukan diversifikasi usaha, yaitu bidang pengolahan daging rajungan yang diolah dengan cara pasterurisasi.
Menurut Susanti, prospek pasar produk olahan rajungan cukup cerah. Apalagi 100% hasil produksi PT Prima Cakrawala Abadi yang berlokasi di Semarang itu diekspor ke Amerika Serikat.
Pada 2013, misalnya, ekspor produk rajungan Indonesia mencapai US$414,4 juta dengan AS sebagai negara tujuan utama. Hampir 50% pasokan produk rajungan AS berasal dari Indonesia.
"Dengan tambahan modal itu, PCA akan cukup modal untuk belanja bahan baku produksi. Selanjutnya akan memperbaiki kinerja perseroan," pungkasnya.
Bisnis Rajungan Olahan, IIKP Suntik Modal Rp9,28 Miliar
PT Inti Agri Resources menyuntik modal pada Prima Cakrawala Abadi untuk diversifikasi bisnis rajungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu