Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 15 AGUSTUS: Profit Taking Tekan IHSG 1,05%

IHSG ditutup melemah 56,63 poin atau -1,05% di level 5.320,56 pada perdagangan hari ini setelah bergerak di kisaran 5.296,59 - 5.396,95.
Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./Antara
Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (15/8/2016)

IHSG ditutup melemah 56,63 poin atau -1,05% di level 5.320,56 pada perdagangan hari ini setelah bergerak di kisaran 5.296,59 - 5.396,95.

Pagi hari tadi, indeks sempat dibuka menguat 12,82 poin atau 0,24% di level 5.390,02, namun segera berbalik melemah dan tertekan sepanjang perdagangan.

Dari 534 saham yang diperdagangkan, sebanyak 88 saham menguat, 250 saham melemah, dan 196 saham stagnan.

Dari sembilan indeks sektoral IHSG, tujuh sektor diantaranya melemah, didorong oleh sektor infrastruktur sebesar -2,34% dan sektor konsumer yang tupun 1,14%. Sementara itu, sektor pertanian dan finansial menguat masing-masing 0,64% dan 0,05%.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pelemahan yang terjadi pada hari ini masih berkaitan erat dengan aksi profit taking yang dilakukan investor. Dia menilai, sejak Kamis pekan lalu, sinyal IHSG memang sudah menuju fase koreksi.

Dia menjelaskan, seharunya dengan adanya sentiment dari neraca pembayaran yang surplus bisa menjadi penggerak IHSG. Namun, hal tersebut tidak terjadi. Adapun, sentiment dari asumsi APBN yang kurang pas di mata investor juga bisa dijadikan pengaruh.

“Namun, sepertinya tidak banyak, lebih karena profit taking. Sepertinya, lebih banyak pemodal lokal yang jual sih. Tadi pukul 10.00 WIN di pasar reguler net sell cuma Rp25 miliar, tidak banyak, seharusnya tidak akan banyak sampai sore nanti,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (15/8/2016).

Sementara itu, Badan Pusat Statistik data neraca perdagangan hari ini, dengan kinerja ekspor sepanjang Juli 2016 yang yang hanya US$9,51 miliar menjadi yang terendah dalam tujuh tahun terakhir atau sejak 2009. Pada Juli 2009, kinerja ekspor sedikit lebih tinggi yakni US$9,6 miliar.

Dari sisi impor, kinerja pada Juli 2009 sedikit lebih tinggi dibandingkan Juli tahun ini. Nilai impor pada Juli 2009 mencapai US$8,9 miliar, sementara impor pada Juli 2016 hanya US$8,6 miliar.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 1,02% atau 4,8 poin ke 468,42.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

Tlkm

-3,55

Asii

-1,57

Unvr

-1,10

Hmsp

-0,78

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BMRI

+0,90

BBRI

+0,42

BBCA

+0,33

AALI

+4,66

 Sumber: Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper