Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat melemah, setelah pasar meyakini Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat.
The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak kekuatan greenback terhadap 10 mata uang utama lainnya turun 0,4% pada Rabu, pk. 16:00 waktu New York atau Kamis, pk. 04.00 WIB. Menjadi titik terendah sejak 23 Juni 2016.
Dolar AS melemah di tengah relinya komoditas, terutama logam industri.
Sementara itu dolar Selandia Baru menguat, setelah bank sentral negara itu mengisyaratkan bakal merilis sejumlah kebijakan bertahap, dan investor pemangkasan RBNZ Rate ke rekor terendah.
"Pasar terus meragukan Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter tahun in. Dalam jangka pendek, dolar akan tetap di bawah tekanan," kata Manuel Oliveri, Ahli Strategi Mata Uang Credit Agricole SA seperti dikutip Bloomberg, Kamis (11/8/2016).