Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat masih merespons data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat lalu.
The Bloomberg Dollar Spot Index yang mengukur kekuatan greenback terhadap 10 mata uang utama lainnya, sedikit berubah setelah naik 0,7% selama tiga hari perdagangan sebelumnya.
Goldman Sachs Group Inc mengemukakan aksi beli dolar terjadi, setelah pasar kembali mengkhawatirkan potensi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS (Federal Reserve), didukung data ekonomi yang membaik.
Sementara itu mata uang Jepang, yen melemah 0,6% menjadi 102,45 yen per dolar AS, yang merupakan penurunan harian tertajam sejak 27 Juli karena optimisme ekonomi AS.
"Data yang dirilis Jumat lalu begitu kuat," kata Bill Schultz, Kepala Investasi McQueen, Ball & Associates Inc seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/8/2016).
Seperti diketahui berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Jumat (5/8/2016), nonfarm payrolls meningkat 255.000 pekerjaan, yang menandakan bangkitnya gairah di pasar tenaga kerja AS.
Sementara itu, tingkat pengangguran tidak berubah pada 4,9% karena lebih banyak orang memasuki pasar tenaga kerja.