Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memprediksi kurs tengah rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (8/8/2016) bergerak di kisaran dalam rentang Support 13.129 serta resisten 13.093.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan Dipangkasnya tingkat suku bunga Inggris oleh BoE menjadi 0,25% (vs 0,5%), dan penambahan stimulus menjadi 435 miliar pound sterling dari sebelumnya 375 miliar pound sterling, menjadi sentimen positif bagi pergerakan laju dolar AS.
“Imbasnya tentu terhadap laju mata uang lainnya, yang cenderung mengalami pelemahan,” kata Reza dalam risetnya.
Apalagi, tambahnya, laju dolar AS terus bergerak cenderung menguat, seiring perbaikan ekonomi AS.
Meski rilis klaim pengangguran naik tipis, ujarnya, terimbangi membaiknya factory orders.
“Sehingga makin melemahkan mata uang lainnya. Laju rupiah pun secara tidak langsung ikut terimbas pelemahan dari mata uang lainnya,” kata Reza.
Rilis PDB yang meningkat dari periode sebelumnya (5,18% vs 4,91%), tidak mendapat respons signifikan.
Reza mengemukakan rupiah terlihat masih mencoba mampu berbalik menguat di akhir pekan, setelah dirilisnya PDB kuartal II/2016 Indonesia, yang jauh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya.
PDB Indonesia kembali berada di area 5% dalam 2,5 tahun terakhir. Mampu bertumbuh 5,18% (vs 4,92%) QoQ.
“Meski terdapat potensi penguatan rupiah, masih terhalangi oleh pelemahan mata uang lainnya terhadap dolar AS. Sehingga dapat mempengaruhi laju rupiah nantinya,” kata Reza.
Laju rupiah, prediksinya, akan cenderung kembali terkonsolidasi.