Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERGERAKAN IHSG: Lantai Bursa Banjir Dana Asing Rp30 Triliun

Meski Indeks harga saham gabungan terkoreksi tipis, investor asing justru terus membanjir ke lantai bursa dengan capaian pembelian bersih sejak awal tahun nyaris Rp30 triliun.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Meski Indeks Harga Saham Gabungan terkoreksi tipis, investor asing justru terus membanjir ke lantai bursa dengan capaian pembelian bersih sejak awal tahun nyaris Rp30 triliun.

Kendati demikian, masuknya investor asing ke pasar modal belum dapat dikatakan sebagai inflow dana repatriasi dari tax amnesty. Membanjirnya dana asing di PT Bursa Efek Indonesia diperkirakan terjadi lantaran banyaknya sentimen positif di Tanah Air.

Senior Market & Technical Analyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien menilai sulit untuk menelusuri masuknya dana asing ke lantai bursa sebagai repatriasi atau bukan. Namun, dana asing memang masuk ke emerging market setelah keputusan hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (British Exit/Brexit).

"Posisi investor asing mulai rebalancing yang tertunda. Kalau tracking repatriasi atau tidak, itu enggak bisa tahu," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (3/8/2016).

Perdagangan Rabu (3/8/2016), Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tipis 0,39% sebesar 21,44 poin ke level 5.351,88. Meski IHSG terkoreksi, investor asing masih mencatatkan net buy Rp361,52 miliar.

Bahkan, sehari sebelumnya, investor asing membukukan beli bersih nyaris Rp3 triliun di pasar reguler. Bila dihitung dari awal tahun, capital inflow bersih di lantai bursa telah mencapai Rp29,99 triliun.

Masuknya pemodal asing ke Tanah Air diperkirakan lantaran Indonesia masih menjadi salah satu safe heaven di antara emerging market. Indonesia dinilai lebih tahan terhadap gejolak krisis seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang positif.

Kendatipun sulit menyebut dana repatriasi mulai masuk, Heldy menilai pasar modal menjadi salah satu instrumen pilihan bagi dana hasil tax amnesty. Pertumbuhan IHSG sejak awal tahun mencapai 16,52% dan telah kembali ke level 5.000 menuju 5.500.

Capital inflow diperkirakan masih akan membanjir bursa Indonesia minimum hingga Amerika Serikat memutuskan untuk menaikkan suku bunga Fed Fund Rate. Likuiditas dunia saat ini masih menjadi pendorong capital inflow ke negara-negara berkembang seperti Thailand, Vietnam, dan termasuk Indonesia.

Pemodal luar negeri lebih banyak memburu saham-saham blue chips dan second liner, sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan ada panic selling. Bila investor asing bakal memindahkan portofolio dari Indonesia, diperkirakan akan dilakukan secara bertahap.

Lompatan saham sektor pertambangan diperkirakan masih akan menjadi primadona terutama bagi investor asing. Saat ini, sektor mining telah melonjak 49,76% year-to-date dengan dorongan kembali meroketnya harga komoditas batu bara.

Kemudian, efek domino tax amnesty dan repatriasi diperkirakan bakal mendorong sektor perbankan sebagai incaran investor asing. Pelaku pasar akan mengakumulasi sektor perbankan yang kini telah meningkat 12,54% sejak awal tahun.

Sebaliknya, Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo, menilai dana repatriasi sebenarnya telah masuk ke Indonesia. Namun, dana yang masuk melalui skema repatriasi belum cukup besar untuk bisa ditelusuri ke dalam instrumen yang tersedia.

"Dana repatriasi sudah masuk, tapi jumlahnya masih kecil. Pemerintah belum menjelaskan secara jelas target dana dari tax amnesty," ucapnya.

Menurut dia, dana repatriasi belum masuk seluruhnya ke Tanah Air. Pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak, masih dinilai sebagai sentimen positif ke pasar modal dan membuat investor asing memasukkan portofolio.

Capital inflow belum dapat disebut secara jernih sebagai dana repatriasi. Keberhasilan tax amnesty juga belum dinilai sebagai sentimen utama pendorong capital inflow.

Masuknya dana asing ke pasar modal dipengaruhi oleh sentimen pertumbuhan ekonomi, potensi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan peningkatan daya beli masyarakat. Sehingga, capital inflow diperkirakan masih akan terus mengalir ke Indonesia.

Guyuran modal asing ke lantai bursa cenderung bakal tumbuh hingga IHSG mencapai 5.400-5.500. Ke depan, capital inflow bakal mereda saat BI memberlakukan 7-days repo rate pada 19 Agustus bersamaan dengan penaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper