Bisnis.com, JAKARTA--Diler otomotif PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. harus menelan pil pahit setelah mengalami penurunan laba bersih 22,67% pada paruh pertama tahun ini menjadi Rp179,98 miliar dari Rp232,76 miliar.
Laporan keuangan yang dirilis perseroan menyebutkan pendapatan yang diraup emiten bersandi saham MPMX itu tumbuh 8,57% menjadi Rp8,88 triliun dari Rp8,18 triliun. Tetapi, biaya pokok pendapatan juga meningkat 8,61% menjadi Rp7,6 triliun.
Direktur Utama Mitra Pinasthika Mustika Rudy Halim menuturkan pendapatan yang diperoleh perseroan pada kuartal II/2016 terbilang meningkat 14% bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Laba bersih juga meningkat 52% dibandingkan dengan kuartal I/2016.
"Kinerja grup MPM terus menunjukkan tren penguatan di tengah pertumbuhan industri yang melambat hingga semester I/2016," ujarnya dalam keterangan pers Minggu (31/7/2016)..
Dia menuturkan, kinerja perseroan ke depan akan fokus untuk menghasilkan arus kas yang positif melalui cost leadership, penguatan proses bisnis serta sejumlah inisiatif pengembangan bisnis di tataran perseroan.
Manajemen anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) itu juga berencana untuk membagikan dividen interim pada Desember 2016. Kemudian, dividen final akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) setelah tahun buku 2016.
Lebih rinci, kinerja anak-anak usah MPMX pada paruh pertama a.l. pada segmen distribusi dan ritel kendaraan roda dua melalui MPMulia mencatat penjualan sebesar 455.000 unit sepeda motor, walaupun total penjualan secara industri nasional sedang mengalami penurunan. Pendapatan MPMulia selama semester I/2016 ini meningkat 7% dibanding periode yang sama tahun lalu atau naik menjadi Rp6,3 triliun.
Segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda empat melalui MPMAuto dapat menjual 3.078 unit kendaraan. Angka tersebut naik 99% dibandingkan dengan penjualan MPMAuto pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara, pada segmen consumer parts otomotif, penjualan melalui PT Federal Karyatama (FKT), membukukan volume penjualan oli naik 14% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan perusahaan tumbuh 12% dibandingkan dengan semester I/2015 menjadi Rp845 miliar.
Pada segmen bisnis jasa otomotif melalui MPMRent mencatat pertumbuhan jumlah kendaraan menjadi 14.300 unit pada paruh pertama tahun ini dari 13.900 unit pada Maret 2016 dengan pendapatan Rp546 miliar.
Adapun, segmen bisnis jasa keuangan, MPMFinance mengantongi pendapatan dari pembiayaan pemesanan baru yang naik 13% dibandingkan periode tahun lalu dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada level 3,2%.
Terakhir, pada segmen bisnis asuransi umum, MPMInsurance mencatat pertumbuhan pada gross premium sebesar 88% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp204 miliar. Laba bersih juga meningkat 26% dibandingkan dengan periode sebelumnya.