Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak September 2016 terpantau melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (27/7/2016), menyusul pelemahan harga minyak mentah yang meningkatkan kekhawatiran akan kesehatan ekonomi global sehingga menyeret pergerakan komoditas lainnya.
Harga komoditas logam industri tersebut melemah 0,54% atau 1,20 poin ke US$221,35 per pound pada pukul 13.57 WIB, setelah dibuka turun tipis 0,07% atau 0,15 poin di posisi 222,40.
Harga minyak mentah pada perdagangan kemarin ditutup melemah ke level terendah sejak April di New York di tengah spekulasi peningkatan stok bahan bakar AS, negara pengguna bahan bakar terbesar di dunia.
Pelemahan harga minyak mentah memangkas biaya pertambangan serta mengurangi harga dasar untuk produksi logam.
Menurut Commerzbank AG., seperti dikutip Bloomberg hari ini, pelemahan harga logam juga akibat aksi ambil untung investor setelah harga sejumlah logam mencapai level tertingginya.
Lebih lanjut dikemukakan, pelemahan pada sebagian besar logam industri terjadi menjelang pernyataan bank sentral AS Federal Reserve atas hasil rapat kebijakan dua harinya (Federal Reserve Open Committee/FOMC).
“Tidak ada keraguan bahwa performa minyak mentah yang mengecewakan dalam 24 jam terakhir telah turut menyeret komoditas lainnya. Dari sisi (pengumuman hasil) FOMC esok hari, meski pasar tidak melihat kemungkinan (penaikan) tingkat suku bunga dalam waktu dekat, dugaan saya adalah ada harapan (bagi The Fed) mengeluarkan lebih banyak komentar hawkish, yang menekan pergerakan logam,” ujar Graham Leighton, trader Marex Spectron Group.
Pada perdagangan kemarin (26/7/2016), harga tembaga ditutup dengan penguatan 0,38% atau 0,85 poin di posisi US$222,55 per pound.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
27/7/2016 (Pk. 13.57 WIB) | 221,35 | -0,54% |
26/7/2016 | 222,55 | +0,38% |
25/7/2016 | 221,70 | -0,83% |
22/7/2016 | 223,55 | -1,02% |
21/7/2016 | 225,85 | +0,20% |
Sumber: Bloomberg