Bisnis.com, JAKARTA- Pelemahan harga minyak paling menonjol di antara sejumlah komoditas utama dunia.
Minyak turun ke titik terendah sejak April setelah produsen Amerika Serikat meningkatkan pengeboran untuk minggu keempat, meski pasar menikai stok sudah melimpah, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (26/7/2016).
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate merosot ke US$ 43,13 per barel, setelah meluncur 1,3% pada Jumat dan menjadi level terendah sejak 9 Mei 2016.
Sementara itu seng menguat di antara komoditas logam. Seng diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam lebih dari satu tahun, setelah sejumlah bank sentral berjanji untuk kembali menstabilitas ekonomi. Hal ini dinilai berdampak meningkatkan prospek permintaan logam.
Namun logam mulia melemah. Emas berjangka turun 0,7% dan menetap di level US$1.322,90 per ounce, setelah muncul lagi kekhawatiran Fed berpeluang menaikkan suku bunga AS pada tahun ini.