Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak September 2016 terpantau berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Senin (25/7/2016), seiring adanya optimisme yang didorong oleh data impor China sebagai negara pengguna terbesar dunia untuk logam.
Harga komoditas logam industri tersebut berbalik menguat hingga 0,20% atau 0,45 poin ke US$224 per pound pada pukul 14.11 WIB, setelah dibuka dengan pergerakan stagnan di posisi US$223,55 per pound.
Pergerakannya masih terpantau positif meski menipis 0,18% atau 0,40 poin ke US$223,95 per pound pada pukul 15.05 WIB.
Berdasarkan data bea cukai yang dirilis pekan lalu, seperti dilansir Bloomberg hari ini, impor tembaga oleh China pada paruh pertama tahun ini mencapai level tertinggi sepanjang masa. Sektor real estate negara tersebut tumbuh lebih cepat dari ekonomi secara keseluruhan pada kuartal kedua.
Menurut Wood Mackenzie Ltd., kegiatan konstruksi berkontribusi sekitar 30% dari permintaan tembaga global.
“Berinvestasi pada tembaga pasca Brexit merupakan titik masuk yang bagus, plus data impor tembaga China mungkin memberikan insentif bagi para pedagang untuk masuk. Namun (di sisi lain), berita yang kita lihat akhir-akhir ini tidak bullish untuk tembaga. Anda mungkin akan melihat pergeseran posisi secepatnya,” ujar Lara Magnusen, manajer portfolio Ategris Advisors.
Di sisi lain, pelemahan pada dolar AS dapat mendukung pergerakan komoditas berdenominasi dolar seperti tembaga ketika harganya menjadi lebih murah bagi para pedagang yang membeli dengan mata uang lain.
Indeks dolar AS pagi ini dibuka dengan pelemahan 0,09% atau 0,085 poin ke level 97,382. Pelemahannya namun menipis menjadi 0,06% ke posisi 97,406 pada pukul 15.07 WIB.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
25/7/2016 (Pk. 15.05 WIB) | 223,95 | +0,18% |
22/7/2016 | 223,55 | -1,02% |
21/7/2016 | 225,85 | +0,20% |
20/7/2016 | 225,40 | -0,40% |
19/7/2016 | 226,30 | +1,16% |
Sumber: Bloomberg