Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat (22/7/2016).
IHSG ditutup melemah 0,38% atau 19,72 poin ke level 5.197,25 pada perdagangan hari ini, setelah bergerak pada kisaran 5.179,62 – 5.215,53.
Dari 534 saham yang diperdagangkan, 118 saham menguat, 169 saham melemah, dan 247 saham stagnan.
Delapan dari sembilan indeks sektoral pada IHSG melemah, didorong oleh sektor finansial yang turun 0,92%, diikuti oleh sektor konsumer yang melemah 0,28%. Sementara itu, sektor tambang menguat 0,28%.
Tercatat IHSG sudah melemah dua hari terakhir. IHSG gagal menggantikan posisi tertinggi sepanjang masa atau all time high yang pernah dicapai pada 7 April 2015 yang berada di angka 5.523,29. Sementara itu IHSG baru mampu mencetak level tertinggi sepanjang 2016, yaitu pada perdagangan 20 Juli 2016 di angka 5.246,30, setelah naik secara berkelanjutan.
“Profit taking. Dari Senin naik terus, yang penting arahnya uptrend.Jika Jumat kemarin di 5.110,18 kemudian sempat 5.242,82. Pergerakan 1 minggu naik 3%. Mulai 29 Juni, naik terus sampai 1 Juli. Libur seminggu. Kebut lagi hingga level tertinggi sepanjang 2016. (Kebetulan) koreksi IHSG kemarin pas BI Rate (diputuskan tetap). Sekarang kelanjutan koreksi. Tapi belum bisa dibilang kecewa karena BI Rate tak dipangkas, itu butuh satu minggu (pemantauannya). Ini kan baru dua hari. Jadi pelemahan ini lebih karena profit taking,” kata Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia saat dihubungi hari ini, Jumat (22/7/2016).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 0,35% atau 1,57 poin ke level 452,78.
Mayoritas indeks di kawasan Asia Tenggara juga melemah.Selain IHSG, indeks FTSE Straits Time Singapura juga turun 1,08% dan indeks FTSE Malaysia KLCI melemah 0,12%, sedangkan indeks SE Thailand menguat 3,08%,
Saham-saham penekan IHSG:
PGASKode | (%) |
BBRI | -4,93 |
BMRI | -1,98 |
HMSP | -0,75 |
UNVR | -0,84 |
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
PGAS | +2,77 |
KLBF | +1,92 |
ICBP | +1,02 |
TOWR | +2,02 |
Sumber: Bloomberg.