Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak September 2016 terpantau berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (21/7/2016), seiring pelemahan dolar AS dari level tertingginya dalam empat bulan serta menjelang pemaparan data perdagangan China yang diharapkan memberikan lebih banyak petunjuk bagi permintaan komoditasnya.
Harga komoditas logam industri tersebut berbalik naik 0,38% atau 0,85 poin ke US$226,25 per pound pada pukul 13.07 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,40% atau 0,90 poin di posisi US$224,50 per pound.
Data perumahan AS pada Juni yang menguat lebih dari prediksi akibat kenaikan aktivitas konstruksi kemarin mendorong indeks dolar AS ke level tertingginya dalam empat bulan.
Bloomberg dollar index yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama namun terpantau melemah 0,24% atau 0,231 poin ke posisi 96,970 pada pukul 13.07 WIB setelah dibuka turun 0,13% di 97,079.
Seperti diketahui, pelemahan dolar AS dapat mengangkat harga komoditas dalam mata uang AS dan berpotensi meningkatkan permintaan.
Sementara menurut Standard Chartered, seperti dilansir Reuters hari ini, penurunan tenaga kerja yang tetap, margin laba yang menyempit, dan lesunya permintaan memberikan tantangan besar bagi perusahaan manufaktur China.
Di sisi lain, hal tersebut juga berisiko terhadap target pertumbuhan ekonomi pemerintah China, sebagai pengguna terbesar komoditas ini, apabila tidak terdapat stimulus tambahan.
Pada perdagangan kemarin (20/7/2016), harga tembaga ditutup melemah 0,40% atau 0,90 poin ke US$225,40 per pound.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
21/7/2016 (Pk. 13.07 WIB) | 226,25 | +0,38% |
20/7/2016 | 225,40 | -0,40% |
19/7/2016 | 226,30 | +1,16% |
18/7/2016 | 223,70 | +0,16% |
15/7/2016 | 223,35 | -0,42% |
Sumber: Bloomberg