Bisnis.com, JAKARTA- Harga komoditas merespons pelemahan indeks dolar Amerika Serikat.
Indeks dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa atau rabu pagi melemah 0,13% ke 96,441.
Indeks dolar melemah disaat pasar menunggu stimulus yang akan digelontorkan PM Jepang Abe setelah memenangkan kursi parlemen belum lama ini, sehingga menekan gerak yen.
Sementara itu pasar juga merespons kandidat tunggal Theresa May sebagai Perdana Menteri Inggris yang mendorong penguatan pound sterling.
Seperti dikutip Bloomberg, Rabu (13/7/2016), berikut kondisi sejumlah komoditas global:
- Minyak mentah West Texas Intermediate naik 4,6% ke US$46,80 per barel di New York di tengah reli pasar saham AS. Harga naik karena melemahnya dolar mendorong daya tarik komoditas, dan sebagai gangguan lebih diperburuk masalah pasokan di Nigeria
- Nikel menguat 4,4% ke level tertinggi delapan bulan, di tengah harapan penambang atas Filipina akan memotong pasokan
- Seng naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun
- Saham produsen tembaga termasuk Freeport-McMoRan Inc menguat
- Harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 1,57% untuk menetap di US$1,335.30 per ounce di Comex di New York, karena reli saham AS meredupkan daya tarik logam safe haven