Bisnis.com, JAKARTA- Pound sterling melanjutkan penguatannya untuk hari keempat perdagangan atau terhitung sejak Jumat (8/7/2016).
Pound sterling melejit setelah pasar kemarin mendapatkan kepastian Theresa May akan berkantor pertama kali sebagai perdana menteri Inggris pada hari ini, Rabu (13/7/2016).
Hal ini mengakhiri ketidakpastian politik, setelah suara yang mengingkan Inggris keluar Uni Eropa (Brexit) memenangkan referendum.
Pada penutupan perdagangan Selasa (12/7/2016), pound sterling menguat 1,92% atas dolar AS menjadi US$1,3247 per pound sterling.
Pada hari ini, Rabu (13/7/2016), pk. 13.01 WIB, pound sterling menguat 0,53% menjadi US$1,3317 per pound sterling.
Hal ini mengakhiri ketidakpastian politik, setelah suara yang mengingkan Inggris keluar Uni Eropa (Brexit) memenangkan referendum.
Sementara itu para ekonom memperkirakan Bank of England untuk menurunkan suku bunga pada Kamis (14/7/2016).
"Pound sterling didukung pandangan pasar bahwa May tidak akan terburu-buru untuk memulai proses menuju pintu keluar (Brexit). Mengurangi kekhawatiran kemungkinan konsekuensi negatif segera terjadi," kata Kengo Suzuki, Kepala Strategi Mata Uang Mizuho Securities Co seperti dikutip Bloomberg, Rabu (13/7/2016).