Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasa pada perdagangan hari ini, Jumat (1/7/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- Per Maret laba bersih HEXA turun 61,17%
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) mengalami penurunan laba bersih sebesar 61,17% hingga periode 31 Maret 2016 menjadi US$7,51 juta dibandingkan laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$19,35 juta. Penghasilan neto turun menjadi US$275,43 juta dari penghasilan neto di triwulan I tahun lalu yang sebesar US$392,67 juta. Beban pokok penghasilan turun menjadi US$227,27 juta dari US$323,94 juta dan laba bruto turun menjadi US$48,16 juta dari US$68,73 juta. Laba usaha turun menjadi US$10,06 juta dari US$26,24 juta dan laba sebelum pajak turun menjadi US$10,48 juta dari US$26,45 juta.
- BMRI akan revisi rencana bisnis tahun ini
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan melakukan revisi terhadap Rencana Bisnis Bank (RBB) di semester II/2016. Revisi RBB ini dilakukan mengingat situasi dan kondisi ekonomi Indonesia yang masih mengalami ketidakpastian dan belum menunjukkan adanya perbaikan. Perubahan target ini akan meliputi revisi pertumbuhan kredit yang hanya ditargetkan 10% dan pertumbuhan laba yang diperkirakan masih tumbuh flat. Sedangkan laba direvisi karena pencadangan mengalami peningkatan. Pada kuartal I/2016 lalu, NPL BMRI mengalami kenaikan. NPL gross tercatat 2,89% atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,81%.
- NIRO berencana tambah 8 pusat perbelanjaan baru
PT Nirvana Development Tbk (NIRO) tengah menargetkan akuisisi sejumlah pusat perbelanjaan untuk menopang pertumbuhan anorganik. Tahun ini perseroan berencana menambah 7-8 pusat perbelanjaan baru. Sebanyak tiga pusat perbelanjaan baru akan dibangun sendiri. Saat ini proses konstruksi masih berjalan dan ditargetkan bisa beroperasi pada akhir 2016. NIRO telah mengakuisisi Supermall Cianjur senilai Rp73,97 miliar. Mal tersebut sudah dapat memberikan pendapatan operasional bersih sebanyak Rp7 miliar per tahun.
- CSAP tingkatkan penyertaan di anak usaha
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) meningkatkan penyertaan modal pada anak usaha, PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) sebesar Rp200 miliar. Perseroan telah meningkatkan penyertaan pada CMSS sebesar Rp200 miliar. Modal ditempatkan dan disetor CMSS saat ini sebesar Rp200 miliar, dan setelah dilakukan peningkatan penyertaan modal menjadi Rp400 miliar. Tujuan peningkatan penyertaan modal pada CMSS adalah untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha CMSS antara lain pembukaan gerai Mitra 10, pembelian barang dagangan dan pendanaan operasional CMSS, dan sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) perseroan.
- Selama kuartalII/2016, BEST jual lahan industri 11,5 hektar
Perusahaan konsultan properti PT Colliers International Indonesia melaporkan penjualan lahan industri di Jakarta Raya mencapai 29,03 hektare selama kuartal II/2016. Transaksi penjualan lahan paling besar dibukukan oleh PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) sebanyak 11,5 hektare. Posisi BEST disusul PT Modern Cikande Industrial Estat, anak usaha PT Modernland Realty Tbk (MDLN), dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) masing-masing seluas 5 hektare. Transaksi penjualan lahan BEST didominasi sektor logistik. Sementara itu, sektor usaha yang membeli lahan di Modern Cikande berasal dari farmasi dan kimia. Sektor yang menyerap lahan di KIJA berasal dari logistik, elektronik, dan konsumer.
- Per Maret, rugi RIGS bertambah menjadi US$12,17 juta
PT Rig Tenders Tbk (RIGS) mengalami kenaikan rugi per 31 Maret 2016 menjadi US$12,17 juta dibandingkan rugi periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$2,12 juta. Pendapatan turun menjadi US$29,60 juta dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$42,71 juta. Rugi bruto tercatat US$3,78 juta setelah meraih laba bruto di triwulan tahun lalu yang sebesar US$4,53 juta