Bisnis.com, JAKARTA— Sentimen negatif dari global diprediksi bisa membuat ruang penurunan imbal hasil surat utang negara (SUN) tergerus dalam jangka pendek.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan walaupun pasar saham dan pound sterling masih menguat hingga perdagangan malam tadi, terlihat minat terhadap aset safe-haven yang perlahan tumbuh.
Imbal hasil US Treasury serta Bund Jerman kembali turun sementara mayoritas obligasi di negara berkembang imbal hasilnya mulai naik walaupun hanya tipis. Pemicunya mungkin datang dari PBoC Tiongkok yang ingin yuan yang lebih lemah untuk mendongkrak laju perekonomian yang masih relatif lambat.
“Jika sentimen ini berlanjut maka ruang penurunan imbal hasil SUN bisa tergerus paling tidak dalam jangka pendek,”katanya dalam riset, Jumat (1/7/2016).
Meski demikian, faktor positif masih terus bertambah dari domestik. Setelah disahkannya UU Tax amnesty, investor saat ini melihat inflasi Juni 2016 yang akan diumumkan siang ini akan relatif rendah walaupun akan lebih tinggi dibandingkan angka Mei 2016. Hal itu diperkirakan akan menambah alasan untuk suku bunga acuan yang lebih rendah apalagi BI sebelumnya menyatakan akan mempertahankan stance moneter longgar ke depan.