Bisnis.com, JAKARTA— Harga surat utang negara (SUN) masih akan mengalami penguatan hari ini, Kamis (30/6/2016), didorong oleh aksi window dressing oleh pelaku pasar di penghujung perdagangan semester I/2016.
Namun demikian, analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan kenaikan harga yang terjadi akan mulai terbatas ditengah antisipasi investor akan libur panjang pada pekan depan. Kenaikan harga juga masih akan didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Sementara itu dari perdagangan surat utang global, pergerakan imbal hasil yang terjadi cukup bervariasi dengan perubahan tingkat imbal hasil yang terbatas di tengah memudarnya kekhawatiran investor global atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Menueutnya, ini mendorong investor untuk sementara meninggalkan instrumen surat utang dan kembali masuk ke instrumen saham yang mengalami koreksi cukup besar pada perdagangan di hari Jumat dan Senin.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup naik pada level 1,51% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,46%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) ditutup turun terbatas pada level -0,118% dari posisi penutupan sebelumnya pada level -0,113% setelah sempat menyentuh level -0,13%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jepang kembali ditutup turun pada level -0,24%.
“Sedangkan secara teknikal, kenaikan harga yang terjadi pada beberapa hari perdagangan mendorong harga SUN memasuki tren kenaikan, sehingga dalam jangka pendek masih berpeluang untuk melanjutkan tren kenaikan,” katanya dalam riset, Kamis (30/6/2016).
Dengan kondisi tersebut maka investor disarankan untuk melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga SUN di pasar sekunder. Seri yang masih cukup menarik a.l FR0064, FR0071, FR0052, FR0068, FR0045 dan FR0067. Adapun untuk seri FR0053, FR0070 dan FR0056 direkomendasikan untuk jual di saat mengalami kenaikan harga (SELL on Strength).
