Bisnis.com, LONDON – Bursa saham Eropa ditutup melemah karena investor masihi berspekulasi mengenai dampak dari keputusan keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa dalam referendum.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 4,1% ke level 308,75. Indeks sebelumnya anjlok paling dalam sejak 2008 pada hari Jumat menyusul kemenangan kubu Brexit dalam referendum di Inggris. Volume perdagangan pada bursa Eropa hari ini 2,5 kali lebih tinggi dari rata-rata perdagangan 30 hari terakhir.
Analis CMC Markets Michael Hewson mengatakan pergerakan bursa akan terus fluktuatif dalam beberapa waktu ke depan.
"Masih ada kekhawatiran yang lebih luas akan stabilitas di sektor perbankan Eropa. ECB menekankan akan siap untuk bertindak pada keadaan apapun, seperti halnya bank sentral lain di seluruh dunia," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg, Senin (27/6/2016).
Indeks FTSE 100 melemah 2,6% setelah Menteri Keuangan Inggris Raya George Osborne berusaha untuk meyakinkan pasar keuangan dan menyatakan aka nada rencana cadangan untuk menopang perekonomian Inggris Raya.
Investor kemungkinan akan menunggu indikasi aksi bank sentral untuk menopang volatilitas pasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi eropa yang sudah melemah.
Bank Sentral Eropa akan mengadakan pertemuan selama tiga hari di Sintra, Portugal yang akan memiliki agenda pidato dari gubernur ECB Mario Draghi. Sementara itui, gubernur Bank of England Mark Carney dan gubernur Federal Reserve Janet Yellen batal menghadiri pertemuan tersebut.
Bank di Inggris Raya memimpin pelemahan pada sektor finansial dengan Royal Bank of Scotland Group Plc anjlok hingga 15%, sedangkan Barclays Plc merosot 17%.
Sementara itu, EasyJet Plc anjlok 22% setelah memperingatkan bahwa penurunan permintaan perjalanan menyususul hasil referendum akan menekan laba selama sisa periode musim panas.