Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi penurunan imbal hasil surat utang negara (SUN) masih terjadi hari ini, Jumat (24/6/2016) seiring mulai terbentuknya tren penurunan.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan di tengah mulai terbentuknya tren turun imbal hasil SUN, gejolak eksternal kembali muncul. Walaupun hasil polling terakhir menunjukkan kecenderungan Inggris yang tetap di UE dan juga sudah direspon sangat positif oleh pasar global semenjak malam tadi, pagi ini terlihat suara yang sudah masuk menunjukkan keunggulan Brexit.
Hal itu bisa memberikan sentimen negatif di pasar Asia pagi ini. “Reli aset global sesaat sebelumnya (pound sterling, minyak mentah dan S&P 500 menguat tajam) mungkin bisa mencegah penurunan yang dalam tetapi volatilitas akan tetap tinggi hingga pada akhirnya hasil final referendum UE diumumkan,” kata Rangga dalam risetnya, Jumat (24/6/2016).
Faktor lain masih mendukung penurunan imbal hasil SUN seperti keengganan the Fed menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, dipangkasnya BI rate, defisit APBN 2016 yang ditargetkan lebih rendah, inflasi Ramadhan yang rendah serta harapan aliran dana masuk dari tax amnesty yang diperkirakan dimulai Juli 2016 mendatang.