Bisnis.com, JAKARTA— Pasar surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini, Selasa (21/6/2016) diprediksi menguat seiring dengan meredanya kepastian global.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan walaupun secara historis korelasi antara imbal hasil UST dan SUN searah, dalam kondisi ketidakpastian global yang tinggi, korelasi bisa berganti negatif. Setelah sebelumnya diincar aset safe-haven seperti UST, Bund dan emas, kini sejumlah aset tersebut mulai ditinggalkan.
Sementara di sisi lain, aset berisiko seperti euro, pound dan obligasi negara berkembang mulai kembali diincar.
“Dengan ekspektasi kenaikan FFR target yang semakin rendah, meredanya peluang Inggris keluar dari Uni Eropa diperkirakan bisa meminta imbal hasil SUN yang jauh lebih rendah, terlebih di tengah usaha BI untuk mendorong suku bunga yang lebih rendah,” kata Rangga dalam risetnya, Selasa (21/6/2016).
Penguatan SUN juga bisa datang secara tidak langsung melalui jalur penguatan rupiah yang terbantu lemahnya dollar serta kuatnya harga komoditas.