Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Makanan Olahan, Dharma Samudera Tunggu Izin BPOM

Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk., (DSFI) menunggu perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melebarkan sayap usaha melalui produk makanan olahan.

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk., (DSFI) menunggu perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melebarkan sayap usaha melalui produk makanan olahan.

Adanya produk baru seperti baso ikan, kaki naga, otak-otak, dan nugget bertujuan menggenjot komposisi penjualan dari pasar domestik menjadi 10%, dari sebelumnya sekitar 5%.

Selama ini, DSFI memang masih mendapatkan pemasukan lebih dari 95% dari sektor ekspor. Tahun lalu perusahaan merealisasikan penjualan senilai Rp557,26 miliar dengan volume 7.299 ton.

Pemasaran ke luar negeri mencapai 6.134 ton dengan nilai Rp537,94 miliar. Sedangkan konsumsi lokal menyerap 1.165 ton dengan nilai Rp19,32 miliar. Total laba bersih yang berhasil dikumpulkan berjumlah Rp13,54 miliar, naik 13,9% dari tahun sebelumnya.

Saut Marbun, Sekeretaris Perusahaan DSFI, mengatakan alasan manajemen mengembangkan usaha hilirisasi ke sektor makanan olahan ialah menggenjot pasar lokal yang masih besar, sekaligus efisiensi usaha. Pasalnya bahan baku berasal dari potongan-potongan kecil sisa filet.

"Kami kan industri filet, sehingga bahan baku banyak. Ada tetelan, potongan-potongan kecil ikan itu digiling dan diolah dengan campuran tempung untuk makanan olahan," tuturnya di Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Perusahaan mulai melakukan penjualan secara curah kurang dari 1 ton per bulan melalui karyawan sendiri. Jumlah ini terbilang kecil karena DSFI belum memiliki merk sendiri untuk produknya.

Manajemen sudah mendaftarkan produk makanan olahan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bisa memulai pemasaran secara luas. Namun, setelah mengurus perizinan selama enam bulan, sertifikat belum juga keluar.

"Belum ada kepastian untuk itu [sertifikat], meski sistem perizinan sudah satu pintu," ungkapnya.

Menurut Saut, bila izin sudah berada di tangan, pihaknya akan mulai menggencarkan ekspansi dengan membangun outlet yang menjual produk olahan. Selain itu, mereka juga menyiapkan menu siap saji seperti nasi goreng baso ikan, baso ikan goreng, dll.

Konsep bisnis seperti ini, lanjutnya, mirip seperti yang diusung perusahaan susu sapi Cimory. Untuk semakin mengembangkannya, DSFI mencari rekanan kerja yang potensial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper