Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil surat utang negara (SUN) berpeluang turun pada perdagangan Kamis (16/6/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan imbal hasil SUN naik hingga sore kemarin bersama dengan kenaikan imbal hasil obligasi global terutama negara berkembang.
Kenaikan tersebut terutama dipicu oleh spekulasi Brexit yang hasilnya akan diketahui pada 23 Juni 2016 mendatang. Adapun, USD/GBP terus melemah merespon sentimen tersebut bahkan di tengah tertekannya dollar index.
Namun di sisi lain, imbal hasil obligasi negara maju semakin turun drastis. Selain dipicu permintaan aset safe-haven yang meningkat, harapan kenaikan FFR target tahun ini terpangkas lebih dalam lagi pasca rilis hasil FOMC meeting dini hari tadi.
Selain mempertahankan FFR target di 0,25-0,50% terlihat semakin banyak anggota the Fed yang melihat bahwa suku bunga acuan AS hanya akan naik sekali di 2016.
Dari domestik, fokus tertuju pada RDG BI yang disimpulkan sore nanti. Diperkirakan tendensi pelonggaran moneter oleh BI akan lebih besar walaupun kami memperkirakan pemangkasan BI rate belum akan terjadi – prediksi kami masih 50bps lebih rendah pada 2016.
“Imbal hasil SUN berpeluang turun di perdagangan hari ini. Ruang penurunan lebih lanjut juga tersedia dalam jangka menengah,” kata Rangga dalam risetnya, Kamis (16/6/2016).
